Antonio Guterres Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan perdamaian di Timur Tengah dalam pesan yang disampaikannya pada Senin (7/10/2024), tepat satu tahun setelah konflik Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.
“Hari ini menandai satu tahun sejak serangan teror besar-besaran yang dilancarkan Hamas ke Israel, menewaskan lebih dari 1.250 warga Israel dan warga negara asing, termasuk anak-anak dan perempuan,” kata Guterres, dilansir dari Antara pada Selasa (8/10/2024).
Selain itu, lebih dari 250 orang diculik dan dibawa ke Gaza, termasuk banyak perempuan dan anak-anak. Guterres mengutuk tindakan keji tersebut dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera.
Guterres juga menyoroti bahwa sejak serangan tersebut, kekerasan terus meningkat, mengakibatkan penderitaan kemanusiaan yang mendalam bagi warga Palestina di Gaza, serta sekarang meluas ke Lebanon.
“Saatnya untuk membebaskan sandera, membungkam senjata, dan menghentikan penderitaan yang melanda kawasan ini,” tegasnya.
PBB, lanjut Guterres, berkomitmen penuh untuk mencapai perdamaian, hukum internasional, dan keadilan, serta menegaskan pentingnya solusi berkelanjutan agar Israel, Palestina, dan negara-negara lain di kawasan dapat hidup berdampingan dalam damai.
Philemon Yang Presiden Majelis Umum PBB dalam pesan terpisah, menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak pembebasan sandera serta kembali ke dialog diplomatik sebagai solusi untuk mengakhiri konflik.
“Hanya solusi dua negara berdasarkan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi-resolusi PBB yang dapat menjamin perdamaian dan keamanan bagi Israel, Palestina, dan seluruh kawasan ini,” ujar Yang. (ant/saf/ham)